Khithab yang dituju oleh Allah dalam Hadis Qudsi ini bisa siapa pun dari hamba-hamba Allah, baik ia sadar akan kehambaannya atau belum sadar. Hadis Qudsi ini, dapat juga dipahami bahwa betapa besarnya cinta, kasih dan sayang Allah kepada seluruh manusia, siapa pun dia dan dimana pun dia berada. Meski manusia mendurhakai-Nya, Allah tetap saja memberi kegembiraan dan menganugerahinya segala yang diperlukan bagi hidupnya. Allah telah mempersiapkan sarana dan prasarana buat kelangsungan hidup manusia. Dia Maha Penyayang dan Maha Pengasih (Huwa al-Rahman al-Rahim) kepada semua ciptaan-Nya, terkhusus manusia, tak peduli siapa pun dia dengan berbagai macam identitas primordialnya.
Allah berfirman:
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَ لَـكُمۡ مَّا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا ثُمَّ اسۡتَوٰۤى اِلَى السَّمَآءِ فَسَوّٰٮهُنَّ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍؕ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
Terjemahnya:
“Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah [2] : 29).
“Lantas apa maksud dan tujuan Allah SWT. menciptakan alam semesta beserta seluruh penghuninya ini? Adakah Dia iseng belaka (tanpa tujuan jelas) atau Dia ingin menjadikan alam semesta ini sebagai permainan-Nya?”
Shallü ‘alã hadratin-Nabï Muhammad..
Allahumma Shalli ‘Alaa Ahmada AmriK wa Muhammadin KhalqiK wa As’ada KauniK, Nas’aluKalLãhumma biH.
Allahumma shalli wa sallim wa barik alaihi